MAKALAH IPA
TENTANG DAMPAK POLUSI UDARA, AIR, TANAH
Disusun
oleh :
Nama : MAYLINA PURNAWISTRI
No : 15
Kelas : XI PM2
SMK NEGERI 1 BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA
PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim,
Puji
dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, shalawat serta salam senantiasa
tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Berkat kudrat
dan iradat-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah “Dampak Polusi Udara,
Air, Tanah Terhadap Kesehatan Manusia.
Dalam
kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan,
bimbingan dan arahan kepada penyusun.
Dalam makalah ini kami menyadari
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan
dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.
Senin,15Desember 2012
Disusun oleh,
Maylina Purnawistri
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul .................................................................................................. i
Kata
Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar
Isi ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar
Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah........................................................................ 2
C. Tujuan.......................................................................................... 3
BAB II DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN
MANUSIA...................................................................................... 4
A. Udara........................................................................................... 4
B. Dampak
Polusi Udara.................................................................. 4
C. Polusi
Udara................................................................................ 6
BAB III DAMPAK POLUSI AIRTERHADAP KESEHATAN
MANUSIA.................................................................................... 10
A. Air.............................................................................................. 10
B. Ciri-ciri
Air Tercemar Polusi...................................................... 11
C. Sifat-sifat
Air Pencernaan Air................................................... 11
D. Macam-macam
Sumber Air yang Berpolutan............................ 12
E. Penyebab
Dari Timbulnya Pencemaan Air................................ 13
F. Bahaya
yang Ditimbulkan........................................................ 13
G. Akibat
Air Tercemar.................................................................. 14
H. Usaha-usaha
Guna Mengatasi dan Mencegah........................... 14
BAB IV DAMPAK POLUSI TANAH TERHADAP KESEHATAN
MANUSIA.................................................................................... 17
A. Tanah......................................................................................... 17
B. Penyebab
Pencemaran Tanah..................................................... 18
C. Dampak
dari Pencemaran Tanah............................................... 20
D. Upaya
yang Harus Dilakukan.................................................... 22
E. Langkah
Pencegahan................................................................. 23
BAB V PENUTUP.................................................................................... 25
A. Kesimpulan................................................................................ 25
B. Saran.......................................................................................... 25
Daftar
Pustaka................................................................................................ 26
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manusia merupakan
komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam lainnya, hidup
bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk yang
memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar.
Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan yang
diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya. Akibat
perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun
berubah dimulai dari budaya hidup berpindah-pindah, kemudian hidup menetap dan
mulai mengembangkan buah pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini.
Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam
mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman.
Sekarang ini manusia mulai bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak
lingkungannya.
Kerusakan lingkungan
diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran. Pencemaran ada
yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan
manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan
yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan
tumbuhan, hewan bahkan manusia. Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari
aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki
atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk
hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan
ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan
lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk
dari abad ke abad.
Populasi manusia yang
terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia semakin bertambah pula, terutama
kebutuhan dasar manusia seperti makanan, sandang dan perumahan. Bahan-bahan
untuk kebutuhan itu semakin banyak yang diambil dari lingkungan. Disamping itu
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses
industrialisasi, baik di negara maju ataupun negara berkembang. Untuk memenuhi
kebutahan populasi yang terus meningkatkan, harus diproduksi bahan-bahan
kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui industri. Kian hari
kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin
berkembangnya industri, hal ini akan menimbulkan akibat antara lain:
1. Sumber
Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar, baik macam maupun
jumlahnya.
2. Industri
mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan. Populasi manusia mengeluarkan
limbah juga, seperti limbah rumah tangga yang dapat mencemari lingkungan.
3. Muncul
bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan
sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan.
Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran.
Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya,
yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Di Indonesia,
kerusakan lingkungan akibat pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat
kritis. Pernah terjadi bencana lingkungan seperti sampah, banjir dan masih
banyak lagi. Dalam makalah ini akan dibahas tentang jenis-jenis pencemaran dan
penyebabnya serta solusi yang ditawarkan agar kerusakan lingkungan akibat pencemaran
dapat diminimalisasi.
B.
Rumusan
Masalah
Dalam penulisan makalah ini kami akan
memaparkan masalah mengenai:
a. Apa saja jenis-jenis polusi udara, air, tanah
dan penyebabnya ?
b. Dampak apa yang diakibatkan dan bagaimana
langkah penanganan polusi udara, air, tanah ?
C.
Tujuan
Tujuan penulisan
makalah ini adalah agar diketahui jenis-jenis polusi udara, air, tanah beserta
penyebabnya, dampak dan langkah penanganan polusi udara, air, tanah guna
menjadikan kehidupan masyarakat dan lingkungan yang semakin sehat.
BAB
II
DAMPAK
POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
A.
Udara
Dalam kehidupannya,
manusia setiap hari melakukan pernapasan untuk dapat melangsungkan
kehidupannya. Didalam bernafas manusia melakukan dua siklus sekaligus yaitu:
pengeluaran / penghembusan udara dengan mengeluarkan CO2 dan
pemasukan / menghirup udara (O2). Siklus tersebut terjadi terus
menerus selama manusia hidup. Dialam bebas, diketahui penghasil O2
adalah tumbuhan hijau yang melakukan fotosintetis.
Udara yang bersih
bermanfaat untuk kehidupan manusia, namun sebaliknya udara yang terkena
pencemaran udara sangat buruk akibatnya bagi kesehatan dan kehidupan makhluk
hidup terutama kehidupan manusia. Pencemaran udara tersebut sering terjadi
sebagai efek negatif dari pembangunan dinegara berkembang, industri dinegara
maju, aktifitas alam dan sebagainya.Dengan pengetahuan tentang udara bersih,
sehat maka akan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat luas.
B. Dampak Polusi Udara
1. Terhadap kesehatan manusia
Telah lebih dari dua
dasawarsa ini penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan gangguan
saluran pernafasan lain selalu menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit
terbanyak yang dilaporkan oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat
seperti: Puskesmas, Klinik, dan Rumah Sakit. Diketahui bahwa penyebab
terjadinya ISPA dan penyakit gangguan saluran pernapasan lain adalah: rendahnya
kualitas udara di dalam rumah dan atau di luar rumah baik secara biologis,
fisik, maupun kimia.
Hampir semua penyakit
dan kematian yang terkait dengan pencemaran udara tersebut tercatat dan
dilaporkan oleh Departemen Kesehatan melalui rumah sakit, puskesmas, dinas
kesehatan provinsi dan kota/kabupaten. Namun, baik di tingkat pusat, provinsi,
kota atau kabupaten, struktur organisasi yang spesifik menangani penanggulangan
berikut pengawasan dampak kesehatan kualitas udara tersebut belum ada di
institusi kesehatan. Sehingga, situasi dan kondisi ini dapat memperlemah upaya
penanggulangan dampak kesehatan pencemaran udara berikut surveilans-nya. Dimana
pada gilirannya, berakibat pada lemahnya informasi tentang kondisi senyatanya
dampak kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran udara.
Polusi udara yang menyebabkan gangguan kesehatan
pada manusia dan lingkungan adalah:
a. Gas
Karbon monoksida (CO)
Gas karbon monoksida
(CO) di atmosfer dalam keadaan normal konsentrasinya sangat sedikit sekitar 0,1
ppm. Di daerah perkotaan dengan aktifitas penggunaan kendaraan bermotor dan
industri yang padat, konsentrasi gas CO dapat mencapai 10 – 15ppm. Gas CO di
dalam paru-paru bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah yang dapat
menghalangi pengangkutan oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Tabel:
Konsentrasi gas CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh manusia bila kontak
terjadi pada waktu cukup lama
Konsentrasi gas CO di udara (ppm)
|
Konsentrasi COHb dalam darah (%)
|
Gangguan pada tubuh
|
3
|
0,98
|
Tidak
ada
|
5
|
1,30
|
Belum
begitu terasa
|
10
|
2,10
|
Gangguan
sistem saraf sentral
|
20
|
3,70
|
Gangguan
panca indera
|
40
|
6,90
|
Gangguan
fungsi jantung
|
60
|
10,10
|
Sakit
kepala
|
80
|
13,30
|
Sulit
bernafas
|
100
|
16,50
|
Pingsan
hingga kematian
|
(Ernawati
dkk. 2008)
Dampak
yang ditimbulkan adalah :
a) Pusing/sakit
kepala
b) Rasa
mual
c) Pingsan
(ketidak sadaran)
d) Kerusakan
jaringan otak
e) Sesak
nafas
f) Kematian
g) Gangguan
pada kulit
h) Gangguan
penglihatan (efek jangka panjang)
b. Gas
sulfur oksida (SO), nitrogen oksida (NO) dan ozon (O3)
Dampak negatif adanya penigkatan
konsentrasi gas SO, NO dan O3 adalah :
a) Iritasi
mata
b) Radang
saluran pernafasan
c) Gangguan
pernafasan kronis (bronkitis, emfisema dan asma)
d) Gangguan
pada tumbuhan hingga kematian tumbuhan
C. Polusi Udara
Seperti sudah
disinggung diatas, Dampak polusi udara terjadi sebagai efek negatif dari
pembangunan dinegara berkembang, industri dinegara maju, aktifitas alam dsb.
Secara garis besar polusi udara dibagi
menjadi partikulat dan polusi gas.
1.
Partikulat
Partikulat (partikel)
adalah pencemaran udara yang dapat berada bersama-sama bahan / bentuk
pencemaran lain, macam-macam partikulat:
a. Aerosol : tersebarnya
partikel halus zat padat atau cairan dalam gas atau udara.
b. Kabut
(fog) : aerosol yang berupa butiran air yang berada diudara.
c. Asap
(smoke) : campuran antara butir padatan dan cairan terhembus melayang
diudara.
d. Debu
(dust) : aerosol yang berupa butiran melayang diudara karena adanya
hembusan angin.
e. Fume : aerosol yang berasal dari kondensasi uap logam.
f. Plume : asap
yang keluar dari cerobong asap suatu industri.
g. Smoge : campuran
dari smoke dan fog.
2.
Gas
a. Sulfur
Dioksida (SO2): dihasilkan oleh batu bara, bahan bakar minyak yang
mengandung sulfur, pembakaran limbah pertanah, dan proses dalam industri.
Dampak: efek iritasi pada saluran napas sehingga menimbulkan gejala batuk dan
sesak napas.
b. Hidrogen
Sulfida (H2S): dihasilkan dari kawah gunung yang masih aktif dan
dapat menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat merusak indra penciuman (nervous
olfactory)
c. Nitrogen
Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Nitrogen Dioksida (NO2):
gas-gas ini berasal dari berbagai jenis pembakaran, gas buang kendaraan
bermotor, peledak, pabrik pupuk. Efek: mengganggu sistem pernapasan dan
melemahkan sistem pernapasan paru dan saluran napas sehingga paru-paru mudah
terserang infeksi.
d. Amoniak
(NH3): berasal dari proses industri. Amoniak menimbulkan bau yang
tidak sedap menyengat. Dan dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan,
bronchitis, merusak indra penciuman.
e. Karbon
Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon: semua hasil
pembakaran menghasilkan gas ini, begitu juga proses industri. Gas ini
menimbulkan efek sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara pengikatan
hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh akibatnya apabila
otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian. Dalam jumlah kecil dapat
menimbulkan gangguan berpikir, gerakan otot, gangguan jantung.
3. Gangguan Kesehatan
Gangguan kesehatan yang diakibatkan
adanya pencemaran udara dikelompokkan menjadi 4 yaitu:
a. Korosif : bahan
pencemar bersifat merangsang terjadinya proses peradangan pernapasan pada
bagian atas.
b. Asfiksia : ini
terjadi menyusul berkurangnya kemampuan tubuh dalam mengikat oksigen atau
berkurangnya kadar oksigen didalam tubuh.
c. Anesthesia : adalah
dampak pencemaran udara yang bersifat menekan susunan saraf pusat sehingga
mengakibatkan kehilangan kesadaran.
d. Toksis : dampak
yang ditimbulkan adalah timbulnya gangguan pada sistem pembuatan darah dan
menyebabkan keracunan pada susunan saraf.
4. Pengendalian Emisi
Bila emisi dikeluarkan dari suatu
aktivitas tidak sesuai dengan baku mutu emisi, perlu dilakukan pengendalian
terhadap emisi itu.
Berbagai
alat pengendalian emisi antara lain:
a. Filter
Udara: berguna untuk menyaring partikel yang ikut keluar pada serobong agar
tidak ikut terlepas kelingkungan.
b. Pengendap
Silikon: pengendap partikel yang ikut dalam emisi dengan pemanfaatan gaya
sentrifugal dari partikel yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung
silikon.
c. Pengendap
Sistem Gravitasi: berupa ruang panjang yang dialiri udara kotor secara perlahan
sehingga partikel akan mengendap karena gaya beratnya.
d. Pengendap
Elektrostatik: digunakan untuk pemisahan partikel dibawah 5µm. Alat ini cocok
untuk membersihkan udara kotor dalam volume besar, alat ini berupa tabung
silinder yang dibagian tengahnya diberi kawat yang dialiri arus listrik, udara
kotor akan menjadi ion negatif dan tertarik kedinding tabung, udara bersih akan
berlalu.
e. Filter
Basah: untuk memisahkan pencemaran non-partikel, media pemisah yang
digunakan adalah larutan penyerap.
f. Pengendalian
khusus / menyaring gas SO2, NOHX maupun VOCS.
g. Hujan
Asam
Atmosfer dapat
mengangkut berbagai cat pencemar ratusan kilometer jauhnya, sebelum
menjatuhkannya kepermukaan bumi. Dalam perjalanan jauhnya, Atmosfer bertindak
sebagi reaktor kimia yang kompleks merubah cat pencemar setelah
berinteraksi pada zat lain, uap air dan energi matahari. Pada kondisi dimana SO2
bereaksi menjadi uap air membentuk H2SO4
(asam sulfat) dan NO2 bereaksi dengan air uap air membentuk HNO3
(asam nitrat) yang selanjutnya turun kepermukaan bumi bersama air hujan yang
dikenal dengan hujan asam, air hujan dengan pH 5,6 dapat menimbulkan kerusakan
berbagai jenis logam.Dampak dari hujan asam antara lain:
a) Merusak
bangunan dan berkaratnya logam.
b) Mempengaruhi
kualitas air permukaan, bisa menggangu kehidupan akuatik danau.
c) Merusak
tanaman terutama hutan sehingga luas hutan berkurang.
d) Melarutkan
logam-logam berat yang terdapat dalam tanah, sehingga mempengaruhi kualitas air
tanah.
e) Menimbulkan
berbagai penyakit kulit bagi beberapa masyarakat yang menggunakan air hujan
sebagai satu-satunya air mandi.
BAB
III
DAMPAK
POLUSI AIR TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
A.
Air
Kita hidup dizaman
serba canggih dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Akan tetapi, dampak
negative yang dihasilkan sangatlah besar, yaitu polusi yang mana merupakan
peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain yang merugikan
lingkungan dari akibat aktivitas manusia atau prose alami. Serta menyebabkan
polusi yang disebut polutan. Suatu hal dikatakan polutan apa bila kadar
melebihi/kurang dari batas normal. Berada pada tempat dan waktu yang tidak
tepat.Polutan sendiri dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi,
makhluk hidup, dan sebagainya. Dan bila polutan berlebihan, ekosistem tidak
dapat seimbang dan tidak dapat melakukan regenerasi (pembersihan sendiri).
Polusi air merupakan
peristiwa masuknya zat, energi, unsur/komponen lainnya di dalam air sehingga
kualitas air terganggu yang mana dapat ditandai dengan adanya perubahan bau,
rasa, dan warna pada air sehingga air tidak murni lagi.
Dikutip dalam Keputusan
Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998, yang
dimaksud dengan polusi/pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan
peruntukannya.
Itulah kenapa air sebagai sumber utama bagi manusia serta makhluk hidup lainnya dimuka bumi ini karena merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Akan tetapi, fenomena alam seperti gunung merapi, badai, gempa bumi, tsunami, dll dapat mengakibatkan perubahan besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran air.Kenapa? Karena polusi adalah sebagian dari akibat aktivitas makhluk hidup yang mana dapat merubah kualitas terhadap air di muka bumi.
Itulah kenapa air sebagai sumber utama bagi manusia serta makhluk hidup lainnya dimuka bumi ini karena merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Akan tetapi, fenomena alam seperti gunung merapi, badai, gempa bumi, tsunami, dll dapat mengakibatkan perubahan besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran air.Kenapa? Karena polusi adalah sebagian dari akibat aktivitas makhluk hidup yang mana dapat merubah kualitas terhadap air di muka bumi.
B.
Ciri-Ciri
Air Tercemar Polusi
Ciri-ciri air yang mengalami polusi/tercemar sangat bervariasi
karena tergantung dengan jenis air dan polutan yang terkandung didalamnya.
Namun cirri yang paling mudah diketahui adalah:
·
Berbau
·
Berwarna
·
Beracun
·
Berasa
C.
Sifat-Sifat
Pencemaran Air
Untuk mengetahui
terpolusinya air dapat diamati dengan terjadinya perubahan-perubahan antara
lain :
1.
Nilai
pH
Keasaman dan alkalinitas pH normal air
adalah 6-8 pH. Bila terlalu rendah, maka dapat menyebabkan korosif.
2.
Suhu
Apabila suhu terlalu rendah, maka air
akan terasa sejuk bahkan dingin hingga sedingin es. Begitu pula sebaliknya.
Akan tetapi, air biasa selalu memiliki suhu pas di ukuran 00
celcius.
3.
Warna,
bau dan rasa
1) Warna
Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna normalnya (jernih dan bening).
Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna normalnya (jernih dan bening).
2) Bau
Biasanya tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh bahan kimia, tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti bau amis dan busuk).
Biasanya tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh bahan kimia, tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti bau amis dan busuk).
3) Rasa
Air
normal tidak mempunyai rasa, kecuali rasa asin pada air laut. Jumlah kandungan
oksigen dalam air. Pencemaran mikroorganisme patogen Kandungan minyak Kandungan
logam berat Kandungan bahan radio aktif
D.
Macam-Macam
Sumber Air Yang Berpolutan
Macam-macam
sumber air yang berpolusi, antara lain:
1. Limbah
industry
2. Pertanian
3. Rumah
Tangga
Ada
beberapa tipe polutan yang mana dapat merusak perairan, yaitu:
1. Mengandung
bibit penyakit
2. Butuh
banyak O2 (Oksigen) untuk penguraiannya (sehingga kekurangan O2
saat proses penguraian)
3. Bahan-bahan
kimia organik dari industry
4. Limbah
pupuk pertanian
5. Bahan-bahan
yang tidak sedimen (endapan)
6. Bahan-bahan
yang mengandung radioaktif dan panas
Padahal air adalah
unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat mengalir dan meresapnya. Akan
tetapi, karena jalur-jalur aliran dan resapan air terhambat karena polutan,
timbulah banjir.
Musibah
banjir dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan akibat polusi air, antara lain:
Banjir bandang (banjir besar), yaitu: terjadi dari akibat meluap dari
jalur-jalur aliran (sungai) dengan volume air yang sangat besar. Banjir
genangan, yaitu: banjir lokal/setempat karena akibat dari
tergenangnya/terkonsentrasinya air hujan pada daerah tersebut yangmana saluran
air (arainase) dan lahan resapannya sangat terbatas sehingga air bisa
masuk/menggenangi lingkungan serta dalam rumah kita. Penggunaan pada insektisida
seperti DDT (Dhicloro Diphenil Trichonethan) oleh para petani untuk memberantas
hama tanaman serta serangga penyebar penyakit secara berlebihan dapat
mengakibatkan pencemaran terhadap air yang diserap oleh tanaman. Sehingga terjadi pembusukan yang berlebihan
diperairan dapat pula menyebabkan pencemaran. Pembuangan sampah dapat
mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena
sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Serta pembuangan sampah
organik yang dibuang ke sungai terus-menerus, selain mencemari air, pada musim
hujan akan timbul bencana banjir.
E.
Penyebab
Dari Timbulnya Pencemaran Air
Pencemaran air dapat
disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen
pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam
polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak,
nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam
air. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.
F.
Bahaya
Yang Ditimbulkan
Bibit penyakit dari
hasil polusi air mengandung zat-zat yang bersifat beracun dan bahan radioaktif
yang mana dapat merugikan manusia. Kenapa? Karena polutan memerlukan banyak
sekali kandungan O2, akan tetapi apabila kekurangan, maka akan terjadi
perubahan warna dan pembusukan. Karena proses penguraian terhadap polutan tidak
akan sempurna sehingga timbulah polusi pada air.
Permasalahan terbesar
dalam polusi air adalah pembuangan sampah disembarang tempat. Misalnya:
pembuangan sampah pada muara sungai, laut, atau got-got kecil rumahan. Ini bisa
menimbulkan penyakit.
Contoh kejadian seperti
di Jepang. Zat merkuri yang dibuang oleh sebuah industri plastik ke teluk
Minamata terakumulasi dijaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsi
menderita cacat atau hingga meninggal.
G.
Akibat
Air Tercemar
Akibat
yang ditimbulkan oleh polusi air, antara lain:
1. Terganggunya
kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O2)
2. Terjadinya
ledakan ganggang dan tumbuhan air
3. Pendangkalan
dasar perairan
4. Dalam
jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
5. Akibat
penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit,
juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator
6. Kematian
biota kuno, seperti: plankton dan lainnya bahkan burung
7. Mutasi
sel, kanker, dan leukemia
Akibat
dari timbulnya air yang tercemar menurut situs wikipedia, antara lain:
1.
Dapat menyebabkan
banjir
2.
Erosi
3.
Kekurangan sumber air
4.
Dapat membuat sumber
penyakit
6.
Dapat merusak ekosistem
sungai
H.
Usaha-Usaha
Guna Mengatasi Dan Mencegah
Pada musim hujan,
biasanya pasti akan terjadi yang mananya banjir. Mungkin langkah-langkah
dibawah ini dapat mencegah adanya banjir genangan, antara lain:
Dalam perencanaan
jalan- jalan lingkungan baik program pemerintah maupun swadaya masyarakat
sebaiknya memilih material bahan yang menyerap air misalnya penggunaan bahan
dari pavling blok (blok-blok adukan beton yang disusun dengan rongga-rongga
resapan air disela-selanya). Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan
saluran lingkungan, pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan
tersebut. Apabila di halaman
pekarangan-pekarangan rumah kita masih terdapat ruang- ruang terbuka, buatlah
sumur-sumur resapan air hujan sebanyak-banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini
untuk mempercepat air meresapke dalam tanah. Dengan membuat sumur resapan air
tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut:
Persediaan air bersih
dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak. Tanah bekas galian
sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan-lahan yang rendah atau
meninggikan lantai rumah. Apabila air hujan tidak tertampung oleh selokan-
selokan rumah, dapat dialirkan ke sumur-sumur resapan. Jangan membuang sampah
atau mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan
sebagainya) ke dalam sumur resapan karena bias mencemari kandungan air tanah. Apabila
air banjir masuk ke rumah menapai ketinggian 20-50 cm, satu- satunya jalan
adalah meninggikan lantai rumah kita di atas ambang permukaan air banjir.
Cara lain adalah
membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan
orang, hanya saja teknisnya sering kurang terencana secara mendetail.Banyak
sekali jenis penanganan pada air buangan, antara lain:
1. Proses
penanganan primer (membuang bahan-bahan padatan yang mengendap atau mengapung)
·
Penyaringan
·
Pengendapan
(menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan tersuspensi) dan pemisahan
·
Pemindahan endapan
2. Proses
penanganan sekunder (proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologi)
· Penyaringan
trikel
· Lumpur
aktif
· Proses
penanganan tersier
· Adsorpsi
(bahan-bahan organik terlarut)
· Elektrodoalisis
(menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut sampai pada konsentrasi air
semula, sebelum digunakan)
· Osmosis
berlawanan
· Khloranisasi
(menghilangkan organisme penyebab penyakit)
BAB
IV
DAMPAK
POLUSI TANAH TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
A.
TANAH
Tanah merupakan bagian penting
dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui
rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan.
Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari
makanan kita berasal dari permukaan tanah. Oleh sebab itu, sudah menjadi
kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung
kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan
udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga.
Pencemaran tanah adalah
keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah
alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan
kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan
sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat (illegal dumping).
Tanah Tercemar. Tanah
indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalam sejarah Indonesia pernah
tercetat. Kesuburan itu telah mengundang para penjajah asing untuk
mengeksploitasinya. Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesia tercemar
oleh polusi yang diakibatkan oleh kelainan masyarakat. Pencemaran ini
menjadikan tanah rusak dan hilang kesuburanya, mengandung zat asam tinggi.
Berbau busuk, kering, mengandung logam berat, dan sebagainya. Kalau sudah
begitu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan.
Dari pernyataan diatas,
bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :
1. Tanah
tidak subur
2. pH
dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
3. Berbau
busuk
4. Kering
5. Mengandung
logam berat
6. Mengandung
sampah anorganik
Tanah tidak tercemar.
Tanah yang tidak tercemar adalah tnah yang masih memenuhi unsur dasarnya
sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah tidak
tercemar bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkat keasaman normal. Yang
paling utama adalah tidak mengandung logam berat. Tanah yang tidak tercemar
besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat manusia. Pertanian dengan tanah
yang baik bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda.
Dari pernyataan diatas,
bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah:
1. Tanahnya
subur
2. Trayek
pH minimal 6, maksimal 8
3. Tidak
berbau busuk
4. Tidak
kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal
5. Tidak
Mengandung logam berat
6. Tidak
mengandung sampah anorganik
B.
Penyebab
Pencemaran Tanah
Sumber pencemar tanah,
karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan mempunyai hubungan
erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan
sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai
contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi
bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran
pada tanah.
Permukaan tanah yang
mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam
limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan
pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan
ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.
Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber
pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah
sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah industri.
Secara umum, Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah
industri, dan limbah pertanian.
1.
Limbah
domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman
penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan
misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah
padat dan cair.
a. Limbah
padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh
mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan
bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap
utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan
akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan
tahun kemudian. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan
lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air
sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan
jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit
tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.
b. Limbah
cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak
kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
2.
Limbah
industri
Limbah Industri berasal
dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan
dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan
logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan
boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam
seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun
terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan
kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap
kesuburan tanah.
3.
Limbah
pertanian
Limbah pertanian dapat
berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya
pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang
terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan
kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu
karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja
mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah.
Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain
itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman
kebal terhadap pestisida tersebut.
C.
Dampak Dari Pencemaran Tanah
1.
Dampak Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah
terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan
populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida
merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada
anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air raksa) dan
siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bisa
diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan
karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada
kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit
untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar,
pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian..
2.
Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem
Dampak pada pertanian
terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan
penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada
konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari
erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada
kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah
utama.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap
ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan
kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini
dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan
antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat
memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi
akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan
tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme
tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini
dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak
mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki
waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan
terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
D. Upaya yang Harus Dilakukan.
Limbah domestic, yang
sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara memisahkan antara
sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan sampah
anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang
sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh
tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah
sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan
khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain.
Sedangkan sampah
anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang
terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin
bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara
penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang
kesungai atau kelaut.
Limbah pertanian, yaitu
dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk
pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos.
Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:
1.
Remediasi
Remediasi adalah
kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis
remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-site (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah
dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di
bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan
instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan
rumit.
2.
Bioremediasi
Bioremediasi adalah
proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar
menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Tindakan pencegahan dan
tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan
berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi.
Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran
antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:
E.
Langkah pencegahan
Pada umumnya pencegahan
ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya
pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara
lain:
1. Sampah
organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat
dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan
terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.
2. Sampah
senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh
mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat
terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan
pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara
daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat
digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
3. Pengolahan
terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah,
sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses
pemurnian.
4. Penggunaan
pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan
dan tidak sampai berlebihan.
5. Usahakan
membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
BAB
V
PENUTUP
Dalam penulisan makalah mengenai “Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan
Manusia” ini, kami mendapatkan beberapa hal, yaitu:
A.
Kesimpulan
Dari penyusunan makalah
ini kami menyimpulkan bahwa udara adalah komponen yang sangat penting bagi
kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Namun, seiring laju globalisasi
semakin sulit mendapatkan udara sehat d ari alam bebas terutama di kota-kota
besar.
B.
Saran
Sekiranya pencemaran
lingkungan ini adalah masalah kita bersama, untuk itu selaku insan manusia yang
bertanggung jawab dan memegang teguh konsep keseimbangan alam, maka sudah
sepantasnya kita menjaga dan merawat lingkungan, mulai dari lingkungan tempat
tinggal kita sehingga nantinya akan tercipta lingkungan yang sehat.
DAFTAR
PUSTAKA
Mahyuzir, D.Tavrir,
1989, Polusi Udara, Jakarta.
Alfian, 2001. Dampak
Polusi Udara Terhadap Kesehatan Manusia, Jakarta
Amsyah, Zulkifli 2005, Manajemen
Kesehatan Manusia, Gramedia Pustaka Umum,Jakarta
Herlian,2002. Pengembangan
Kesehatan manusia. Pustaka Umum,Jakarta
Sedarmayanti, 2003.
Dampak Polusi Sekretaris, Mandar Maju
Bachri, Moch. 1995. Geologi
Lingkungan. CV. Aksara, Malang.
Santiyono, 1994. Biologi
I untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga
Soekarto. S. T.
1985. Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian.
Bhatara Karya Aksara, Jakarta.
Wikipedia. 2011. Pencemaran
Tanah (On-line).
http://id.wikipedia.org/wiki/
pencemaran_tanah. diakses Desember 2011.
Bachri, Moch. 1995. Geologi
Lingkungan. CV. Aksara, Malang.
Santiyono, 1994. Biologi
I untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga
Soekarto. S. T.
1985. Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian.
Bhatara Karya Aksara, Jakarta.
Wikipedia. 2011. Pencemaran
Tanah (On-line).
http://id.wikipedia.org/wiki/
pencemaran_tanah. diakses Desember 2011.
Wikipedia.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar